Sabtu, 29 November 2008

Dialoq Rosulullah dengan Iblis II

sebelum membaca ini, diharap membaca postingan sebelumnya yang berjudul : Dialoq Rosulullah dengan Iblis I. trimakasih.

............ ......... ......... ......... ......... ......... ...

Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara ummatmu ada orang yang menunda-
nunda shalatnya dari waktu ke waktu. Ketika ia hendak menjalankan
shalat maka saya selalu berada padanya dan mengganggu sembari berkata
kepadanya, 'Masih ada waktu, teruskan engkau sibuk dengan urusan dan
pekerjaan yang engkau lakukan.' Sehingga ia menunda shalatnya, dan
kemudian shalat di luar waktunya. Akibatnya dengan shalat yang
dikerjakan di luar waktunya itu ia akan dipukul di kepalanya. Kalau
saya merasa kalah, maka saya mengirim kepadanya salah seorang dari
setan-setan manusia yang akan menyibukkan waktunya. Kalau dengan
usaha itu saya masih kalah, maka saya tinggalkan sampai ia
menjalankan shalat. Ketika dalam shalatnya saya berkata
kepadanya, 'Lihatlah ke kanan dan ke kiri.' Akhirnya ia melihat. Maka
pada saat itu wajahnya saya usap dengan tangan saya, kemudian saya
menghadap di depan matanya sembari berkata, 'Engkau telah melakukan
apa yang tidak akan menjadi baik selamanya.'

Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang banyak menoleh dalam
shalatnya, Allah akan memukul kepalanya dengan shalat tersebut. Kalau
dalam shalat ia sanggup mengalahkan saya, sementara ia shalat
sendirian, maka saya perintah untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan
shalat seperti ayam yang mencocok benih-benih untuk dimakan dan
segera meninggalkannya. Kalau ia sanggup mengalahkan saya, dan shalat
berjamaah, maka saya kalungkan rantai di lehernya. Ketika ia sedang
ruku' saya tarik kepalanya ke atas sebelum imam bangun dari ruku' dan
saya turunkan sebelum imam turun.

Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang melakukan shalat
seperti itu, maka batal shalatnya, dan di hari Kiamat nanti Allah
akan menyalin kepalanya dengan kepala keledai. Kalau dengan cara
tersebut saya masih kalah, maka saya perintahkan meremas-remas jari-
jemarinya sehingga bersuara, sedangkan ia sedang shalat, karenanya ia
termasuk orang-orang yang bertasbih kepadaku padahal ia sedang
shalat. Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak mempan, maka saya
tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia sedang shalat. Kalau
ia tidak menutupi mulutnya dengan tangannya maka setan masuk ke dalam
perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai
perangkapnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku.

Bagaimana ummatmu bisa bahagia wahai Muhammad, sementara saya
memerintah orang-orang miskin untuk meninggalkan shalat, dan saya
berkata kepadanya, 'Shalat bukanlah kewajiban kalian, shalat hanya
kewajiban orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah.' Saya pun
berkata kepada orang yang sakit, 'Tinggalkan shalat, karena shalat
bukanlah kewajibanmu. Shalat hanyalah kewajiban orang-orang yang
diberi nikmat kesehatan. Sebab Allah sudah berfirman, , "... dan
tidak apa apa bagi seorang yang sedang sakit ...,"(Q.s. an Nur: 61).
Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan shalat.' Akhirnya ia mati
dalam kondisi kafir. Apabila ia mati dengan meninggalkan shalat
ketika sedang sakit, maka ia akan bertemu Allah dengan dimurkai.

Wahai Muhammad, jika saya menyimpang dan berdusta kepadamu, maka
hendaknya engkau memohon kepada Allah agar saya dijadikan debu yang
lembut. Wahai Muhammad, apakah engkau masih juga merasa gembira
terhadap ummatmu, sementara saya bisa memurtadkan seperenam dari
ummatmu untuk keluar dari Islam?"
Kemudian Rasulullah meneruskan pertanyaannya, "Wahai makhluk yang
terkutuk, siapa teman dudukmu?"
"Orang-orang yang suka makan riba," jawab iblis.
"Lalu siapa teman dekatmu?" tanya Rasululah kembali.
"Orang yang berzina," jawabnya.
"Siapa teman tidurmu?" tanya Rasulullah.
"Orang yang mabuk," jawabnya.
"Siapa tamumu?" tanya Rasulullah.
"Pencuri," jawabnya.
"Siapa utusanmu?" tanya Rasulullah.
"Tukang sihir," jawabnya.

'Apa yang menyenangkan pandangan matamu?" tanya Rasulullah.
"Orang yang bersumpah dengan talak," jawab iblis.
"Siapa kekasihmu?" tanya Rasulullah.
"Orang yang meninggalkan shalat Jum'at," jawabnya.
"Wahai makhluk yang terkutuk, apa yang mengakibatkan punggungmu
patah?" Tanya Rasulullah.
"Suara ringkik kuda untuk berperang membela agama Allah," jawabnya.
"Apa yang menjadikan tubuhmu meleleh?" tanya Rasulullah.
"Tobatnya orang yang bertobat" jawabnya.
"Apa yang membuat hatimu panas?" tanya Rasulullah.
"Banyaknya istighfar kepada Allah, baik di malam atau siang hari,"
jawabnya.

"Apa yang membuatmu merasa malu dan hina?" tanya Rasulullah.
"Sedekah secara rahasia," jawabnya
"Apa yang menjadikan matamu buta?" tanya Rasulullah.
"Shalat di waktu sahur," jawabnya.
"Apa yang dapat mengendalikan kepalamu?" tanya Rasulullah.
"Memperbanyak shalat berjamaah," tuturnya.
"Siapa orang yang paling bisa membahagiakanmu? " tanya Rasulullah
"Orang yang sengaja meninggalkan shalat," tuturnya.
"Siapa orang yang paling celaka menurut engkau?" tanya Rasulullah
"Orang-orang yang kikir," jawabnya
"Apa yang menyita pekerjaanmu? " tanya Rasulullah.
"Majelis orang-orang alim," jawabnya.
"Bagaimana cara engkau makan?" Tanya Rasulullah
"Dengan tangan kiriku dan jari-jemariku, " jawabnya
"Di mana engkau mencari tempat berteduh untuk anak anakmu di waktu
panas?" tanya Rasulullah
"Di bawah kuku manusia," jawab iblis
"Berapa kebutuhan yang pernah engkau minta kepada Tuhamnu?" tanya
Rasulullah.

"Sepuluh macam," jawabnya
"Apa saja itu wahai makhluk terkutuk?" tanya Rasulullah
Iblis pun menjawabnya, "Saya memintaNya agar saya bisa berserikat
dengan anak-cucu Adam dalam harta kekayaan dan anak-anak mereka.
Akhirnya Tuhan mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah
maksud firman Allah:
"Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri
janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada
mereka melainkan tipuan belaka." (Q.s. al Isra': 64).

Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut
memakannya. Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan
haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada
Allah dari setan yang terkutuk. Setiap orang yang tidak memohon
perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan
istrinya, maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak
yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang naik
kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan,
maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah:
"Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang
berjalan kaki." (Q.s. al Isra': 64).

Saya memohon kepada Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah
kamar mandi. Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar
menjadi masjidku. Saya memohon agar saya punya al-Qur'an, maka syair
adalah al-Qur'anku. Saya memohon agar saya punya adzan, maka terompet
adalah panggilan adzanku. Saya memohon kepadaNya agar saya punya
tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku. Dan saya
memohon agar saya mendapatkan teman-teman dekat, maka orang-orang
yang menginfakkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman
dekatku. Ia kemudian membaca firman Allah, "Sesungguhnya pemboros
pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat
ingkar kepada Tuhannya." (Q.s. al Isra': 27)."

Rasulullah saw. berkata kepadanya, "Andaikan tidak setiap apa yang
engkau ucapkan itu didukung oleh ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku
tidak akan membenarkanmu. "
Lalu iblis berkata lagi, "Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah
agar saya bisa melihat anak-cucu Adam, sementara mereka tidak bisa
melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku bisa mengalir melalui
peredaran darah mereka. Diriku bisa berjalan ke mana pun sesuai
kemauan diriku dan dengan cara bagaimana pun. Kalau saya mau dalam
sesaat pun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku, 'Engkau bisa
melakukan apa saja yang kau minta.' Akhirnya saya merasa senang dan
bangga sampai hari Kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih
banyak daripada orang yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam
akan mengikutiku sampai hari Kiamat.

Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di
telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat Atamah
(Isya'). Andalkan tidak karenanya tentu manusia tidak akan tidur
lebih dahulu sebelum menjalankan shalat.
Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada
seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah) dengan rahasia dan ingin
menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan
dipamerkan di tengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu.
Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus
pahalanya. Sehingga yang tersisa hanya satu pahala. Sebab setiap
ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala.

Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas
mengusapi celak mata semua orang yang sedang berada di majelis
pengajian dan ketika khathib sedang berkhuthbah. Sehingga mereka
terkantuk dan akhirnya tidur, tidak bisa mendengarkan apa yang
dibicarakan para ulama. Mereka yang tertidur tidak akan ditulis
pahala sedikit pun untuk selamanya.
Setiap kali ada perempuan keluar mesti ada setan yang duduk di
pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya.
Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya.
Kedua setan itu kemudian berkata kepadanya, 'Keluarkan tanganmu.'
Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu
kelihatan nodanya.

Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun.
Akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya
memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak
membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat
mengucapkan dua kalimat syahadat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah Utusan-Nya.' Tidak akan ada lagi orang yang shalat
dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk
memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau
adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Tuhan. Andaikan
engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau
tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini.
Engkau hanyalah sebagai argumentasi (hujjah) Tuhan terhadap makhluk-
Nya. Sementara saya hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang
sebelumnya sudah dicap oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang
bahagia dan beruntung adalah orang yang
dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan
orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak
dalam perut ibunya."
Kemudian Rasulullah membacakan firman Allah:
"Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia ummat Yang
satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-
orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu." (Q.s. Hud: 118 9).

Kemudian beliau melanjutkan dengan firman Allah yang lain:
"Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku."
(Q.s. al Ahzab: 38).
Lantas Rasulullah saw. berkata lagi kepada iblis, "Wahai Abu Murrah
(iblis), apakah engkau masih mungkin bertobat dan kembali kepada
Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk surga."
Ia menjawab, "Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam
pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari
kiamat nanti. Maka Mahasuci Tuhan Yang telah menjadikanmu sebagai
tuan para Nabi dan khatib para penduduk surga. Dia telah memilih dan
mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai
tuan orang-orang celaka dan khatib para penduduk neraka. Saya adalah
makhluk yang celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya
beritahukan kepadamu, dan saya mengatakan sejujurnya."

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, awal dan akhir, dhahir dan
bathin. Dan semoga shalawat dan salam sejahtera tetap diberikan
kepada seorang Nabi yang Ummi dan kepada para keluarga dan sehabatnya
serta para Utusan dan para Nabi.

Tidak ada komentar: