Sabtu, 29 November 2008

GORENGAN BERPLASTIK!!!

Jakarta (1/6) – Desas-desus soal adanya jajanan gorengan berplastik
mulai bergulir sejak awal Mei lalu. Temuan lapangan membuktikan jajanan
gorengan berplastik ternyata bukan sekedar desas-desus. Tak sulit bagi
tim TOPIK antv menemukan penjaja gorengan yang menggoreng pisang,
singkong, tempe atau pun bakwan tidak saja dengan minyak goreng, tapi
juga kantung plastik, sedotan atau bahkan dirijen plastik. Bahan-bahan
plastik ini digoreng terlebih dahulu dengan minyak panas hingga
meleleh, baru kemudian produk gorengan dimasukkan. Hasilnya... gorengan
menjadi renyah lebih lama dan sangat gurih. Pedagang yang menggoreng
dengan resep ini mengaku mendapat konsumen lebih banyak sejak
menerapkan teknik ini.

Gorengan bisa jadi lebih laku keras karena renyah dan gurih.
Tapi jangan tanya soal efeknya bagi kesehatan. Karena menurut peneliti
dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Ani Retno, gorengan
berplastik yang dikonsumsi dalam waktu lama jelas-jelas memicu penyakit
kanker.

Pihak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI mendesak
pemerintah untuk bersikap lebih proaktif mengawasi dan mengambil
tindakan bagi penjual gorengan berplastik yang terbukti membahayakan
kesehatan publik. Sesuai undang-undang perlindungan konsumen para
pedagang gorengan berplastik ini dapat diancam hukuman lima tahun
penjara. Sejumlah warga yang memang gemar mengudap gorengan mengaku
jadi lebih waspada untuk membeli kudapan favorit ini. Secara ekstrim
warga bahkan siap berhenti makan gorengan.

Renyah dan gurih memang menjadi kunci penting larisnya
gorengan. Dan mencari strategi untuk mendapatkan keuntungan lebih di
masa sulit seperti sekarang, memang sah-sah saja. Namun menghalalkan
segala cara – termasuk memasukkan plastik dalam gorengan – tentu bukan
tindakan bijaksana. Terlebih jika penyakit dan nyawa masyarakat luas
yang jadi taruhannya.

Tidak ada komentar: